Sabtu, 20 November 2010

Tentang Ebiet G Ade

ebiet+2
ebiet_g_ade_02
Ebiet G. Ade


BIODATA
Nama Asli : Abdul Gafar Abdullah
Lahir : Wonodadi, Banyumas, Jawa Tengah, 21 April 1954
Istri : Yayuk Sugianto (menikah pada tahun 1982)
Anak : Abietyasakti Ksatria Kinasih, Adaprabu Hantip Trengginas, Byatuasa Pakarti Hinuwih,dan Segara Banyu Bening

Diskografi :
* Camellia 1 (1979)
* Camellia 2 (1979)
* Camellia 3 (1980)
* Camellia 4 (1980)
* Langkah Berikutnya (1982)
* Tokoh-Tokoh (1982)
* 1984 (1984)
* Zaman (1985)
* Isyu (1986)
* Menjaring Matahari (1987)
* Sketsa Rembulan Emas (1988)
* Seraut Wajah (1990)
* Kupu-Kupu Kertas (1995)
* Cinta Sebening Embun – Puisi-Puisi Cinta (1995)
* Aku Ingin Pulang – 15 Hits Terpopuler (1995)
* Gamelan (1998)
* Balada Sinetron Cinta (2000)
* Bahasa Langit (2001)
* In Love : 25th Anniversary (2007)

Penghargaan :
* Penyanyi kesayangan Siaran Radio ABRI (1989]]-1992)
* BASF Awards (1984-1988)
* Penyanyi terbaik Anugerah Musik Indonesia (1997)
* Planet Muzik Awards dari Singapura

BIOGRAFI
Terlahir dengan nama Abdul Gafar Abdullah. Ebiet akrab dengan lingkungan seniman muda Yogyakarta, 1971. Ebieth mengawali karier musiknya pada seputar tahun 1975, pada saat usianya baru 20-an tahun. Melalui album Camellia I yang terjual lebih dari dua juta copies (1979), nama Ebiet G. Ade menjadi dikenal sebagai pemusik balada yang juga pencipta lagu dan konseptor aransemen.
Setelah lulus SD, Ebiet masuk PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) Banjarnegara. Sayangnya ia tidak betah sehingga pindah ke Yogyakarta. Sekolah di SMP Muhammadiyah 3 dan melanjutkan ke SMU Muhi. Di sana ia aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia). Namun, ia tidak dapat melanjutkan kuliah ke Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada karena tiadanya biaya. Ia lebih memilih bergabung dengan grup vokal ketika ayahnya yang pensiunan memberinya opsi: Ebiet masuk FE UGM atau kakaknya yang baru ujian lulus jadi sarjana di Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto.
Nama Ebiet didapatnya dari pengalamannya kursus bahasa Inggris semasa SMA. Gurunya orang asing, biasa memanggilnya Ebiet, mungkin karena mereka mengucapkan A menjadi E. Terinspirasi dari tulisan Ebiet di bagian punggung kaos merahnya, lama-lama ia lebih sering dipanggil Ebiet oleh teman-temannya. Nama ayahnya digunakan sebagai nama belakang, disingkat AD, kemudian ditulis Ade, sesuai bunyi penyebutannya, Ebiet G. Ade. Kalau dipanjangkan, ditulis sebagai Ebiet Ghoffar Aboe Dja’far.
Sering keluyuran tidak keruan, dulu Ebiet akrab dengan lingkungan seniman muda Yogyakarta pada tahun 1971. Tampaknya, lingkungan inilah yang membentuk persiapan Ebiet untuk mengorbit. Motivasi terbesar yang membangkitkan kreativitas penciptaan karya-karyanya adalah ketika bersahabat dengan Emha Ainun Nadjib, Eko Tunas (cerpenis), dan E.H. Kartanegara (penulis). Malioboro menjadi semacam rumah bagi Ebiet ketika kiprah kepenyairannya diolah, karena pada masa itu banyak seniman yang berkumpul di sana. (penyair),
Meski bisa membuat puisi, ia mengaku tidak bisa apabila diminta sekedar mendeklamasikan puisi. Dari ketidakmampuannya membaca puisi secara langsung itu, Ebiet mencari cara agar tetap bisa membaca puisi dengan cara yang lain, tanpa harus berdeklamasi. Caranya, dengan menggunakan musik. Musikalisasi puisi, begitu istilah yang digunakan dalam lingkungan kepenyairan, seperti yang banyak dilakukannya pada puisi-puisi Sapardi Djoko Damono. Beberapa puisi Emha bahkan sering dilantunkan Ebiet dengan petikan gitarnya. Walaupun begitu, ketika masuk dapur rekaman, tidak sebiji pun syair Emha yang ikut dinyanyikannya. Hal itu terjadi karena ia pernah diledek teman-temannya agar membuat lagu dari puisinya sendiri. Pacuan semangat dari teman-temannya ini melecut Ebiet untuk melagukan puisi-puisinya.
Periode tahun 1979-1983, beberapa album rekaman Ebiet berhasil memperoleh penghargaan BASF Awards , AMI Awards, dan Planet Muzik Awards di Singapura untuk kategori musik Country/Balada, satu segmen musik yang termasuk sempit ruang dengarnya.

1 komentar:

Peristiwa Aneh mengatakan...

Maju terus Om Ebiet..

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More