JAKARTA, KOMPAS.com – Siapa yang tidak  tergiur dengan kelezatan sosis  goreng, keripik kentang, pastri, steak  atau minuman ringan seperti soda  dan cola. Semua jenis makanan ini  memang dapat memberi Anda sensasi dan  kenikmatan.
Tetapi  cobalah untuk mulai berpikir dua kali untuk tidak menyantap   makanan-makanan ini terlalu sering. Menurut pakar nutrisi, jenis makanan   seperti itu dapat mempercepat  proses penuaan.
Alasannya,  sebagian besar makanan tersebut mengandung kadar lemak dan  gula sangat  tinggi, yang tentu memberi dampak kurang baik tehadap  tubuh. Berikut  ini adalah tujuh jenis makanan/minuman yang menurut ahli  gizi dapat  membuat Anda menjadi lebih cepat tua :
1.  Minuman berkarbonasi
Minuman ini mempunyai kadar gula tinggi dan rendah nutrisi. Gula pada minuman ini juga dapat memicu obesitas, sehingga meningkatkan risiko hipertensi, diabetes, sakit jantung dan stroke.
Minuman ini mempunyai kadar gula tinggi dan rendah nutrisi. Gula pada minuman ini juga dapat memicu obesitas, sehingga meningkatkan risiko hipertensi, diabetes, sakit jantung dan stroke.
Riset  tentang gizi yang dilakukan para pakar di Harvard School of  Public  Health menemukan, sekaleng minuman berkarbonasi setiap hari bisa   menyebabkan seseorang mengalami kenaikan berat badan 7 kg dalam setahun.
2. Sosis
Yang satu ni memang sangat lezat, tetapi sayangnya menurut riset terbaru di Eropa makanan ini dapat memicu risiko kanker kolorektal. Yang menjadi biang keladinya adalah zat N-nitroso yang bersifat karsinogenik. Zat ini terbentuk ketika bahan tambahan nitrit dicampurkan dengan daging olahan.
Yang satu ni memang sangat lezat, tetapi sayangnya menurut riset terbaru di Eropa makanan ini dapat memicu risiko kanker kolorektal. Yang menjadi biang keladinya adalah zat N-nitroso yang bersifat karsinogenik. Zat ini terbentuk ketika bahan tambahan nitrit dicampurkan dengan daging olahan.
Selain  itu, sosis juga biasanya dibuat dari daging berlemak. Zat-zat  kimia  dan bahan tambahan lainnya dalam sosis bisa membuat organ liver   seseorang bekerja lebih keras menetralkannya.
3. Kopi
Kopi mengandung kafein. Hal penting yang belum banyak orang ketahui soal kafein adalah zat ini ternyata dapat meningkatkan hormon stres, dan pengaruhnya mampu bertahan selama berjam-jam setelah dikonsumsi.
Kopi mengandung kafein. Hal penting yang belum banyak orang ketahui soal kafein adalah zat ini ternyata dapat meningkatkan hormon stres, dan pengaruhnya mampu bertahan selama berjam-jam setelah dikonsumsi.
Padahal,  salah satu kontribusi terbesar dari penuaan dini adalah  hormon stres  ang disebut kortisol.  Kadar kortisol yang melambung   membuat otot-otot  menjadi letih, sehingga membuatnya menjadi cepat  menyusut.
4. Keripik dan Kentang Goreng
Makanan ini diproses dengan cara penggorengan pada suhu yang sangat tinggi, sehingga memicu pembentukan lemak jenis trans-fat. Kebiasaan mengonsumsi makanan mengandung trans-fat berkaitan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung koroner.
Makanan ini diproses dengan cara penggorengan pada suhu yang sangat tinggi, sehingga memicu pembentukan lemak jenis trans-fat. Kebiasaan mengonsumsi makanan mengandung trans-fat berkaitan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung koroner.
5. Pastri mengandung gula
Makanan ini mengandung banyak gula sehingga dapat memicu obesitas. Pastri juga seringkali dibuat dengan minyak yang terhidrogenasi sehingga mengandung trans-fat.
Makanan ini mengandung banyak gula sehingga dapat memicu obesitas. Pastri juga seringkali dibuat dengan minyak yang terhidrogenasi sehingga mengandung trans-fat.
Minyak  terhidrogenasi dibuat dengan cara menambahkan hidrogen pada  minyak  cair untuk menjadikannya lebih padat sehingga lebih mudah untuk   disimpan. Namun begitu, proses kimia ini juga menghasilkan trans-fat.   Contoh dari proses ini lemak yang dihidrogenasi adalah margarin atau   mentega.
Trans-fat  meningkatkan risiko penyakit jantung lebih besar ketimbang  lemak  jenuh, karena dapat menekan kolesterol baik (LDL) dan meningkatkan   kolesterol jahat (HDL) dalam peredaran darah.  Selain itu, kombinasi   gula dan trans-fat akan membuat pankreas dan liver bekerja lebih keras.
Menurut  pandangan para ahli, memaksakan organ berkerja lebih keras  sama  artinya mengundang radikal bebas.  Jika asupan makanan anti penuaan   tidak mencukupi untuk melawan radikal bebas, artinya tubuh bisa menua   lebih cepat dan lebih rentan terhadap penyakit.
6.  Daging merah
Daging merah memang mengandung protein yang penting bagi perbaikan jaringan. Namun terlalu banyak menyantap protein hewani juga dapat memicu hilangnya kadar kalsium dari tulang, sehingga mengundang risiko osteoporosis. Beberapa riset menunjukkan bahwa asupan protein yang tinggi di usia pertengahan berkaitan dengan peradangan poliartritis, di mana peradangan terjadi pada lebih dari satu jenis sendi.
Daging merah memang mengandung protein yang penting bagi perbaikan jaringan. Namun terlalu banyak menyantap protein hewani juga dapat memicu hilangnya kadar kalsium dari tulang, sehingga mengundang risiko osteoporosis. Beberapa riset menunjukkan bahwa asupan protein yang tinggi di usia pertengahan berkaitan dengan peradangan poliartritis, di mana peradangan terjadi pada lebih dari satu jenis sendi.
7. Nasi putih dan roti putih
Makanan ini mengandung sedikit serat sehingga masuk dalam kategori makanan dengan indeks glikemik tinggi. Makanan-makanan seperti ini dicerna dan diserap ke dalam peredaran darah dengan sangat cepat, sehingga membuat kadar gula melonjak dalam waktu singkat.
Makanan ini mengandung sedikit serat sehingga masuk dalam kategori makanan dengan indeks glikemik tinggi. Makanan-makanan seperti ini dicerna dan diserap ke dalam peredaran darah dengan sangat cepat, sehingga membuat kadar gula melonjak dalam waktu singkat.
Hal  ini pun akan membuat sel berubah dan menua lebih cepat sehingga   meningkatkan risiko penyakit-penyakit kronis seperti diabetes tipe 2,    kandung empedu, penyakit jantung, alzheimer dan beberapa jenis kanker.   Makanan lain dengan indeks glkemik tinggi adalah kentang tumbuk, gandum   olahan dan sereal bergula.(AC)
02.43
Peristiwa Aneh

0 komentar:
Posting Komentar